
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROV SUMUT) menggelar program mudik gratis bagi 10.833 pemudik dengan tiga moda transportasi, yakni angkutan jalan, kereta api, dan angkutan laut. Program ini bertujuan membantu masyarakat agar dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution secara simbolis melepas keberangkatan 636 pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api dengan rute Medan–Tanjung Balai di Stasiun Besar Kereta Api Medan, Kamis (27/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bobby mengimbau masyarakat yang mengikuti program mudik gratis maupun yang bepergian secara mandiri agar senantiasa berhati-hati selama perjalanan.
“Jangan memaksakan perjalanan jika merasa lelah. Pastikan untuk beristirahat sebelum berangkat serta memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan optimal agar perjalanan berjalan lancar,” katanya dalam acara pelepasan.

PEMPROV SUMUT memastikan seluruh kendaraan yang digunakan dalam program mudik gratis telah melalui pemeriksaan ketat guna menjamin kelayakan serta keamanan, terutama angkutan jalan. Selain itu, kondisi fisik pengemudi juga menjadi perhatian agar dapat mengantar pemudik dengan aman hingga ke tujuan.
PEMPROV berharap program ini dapat membantu masyarakat berkumpul bersama keluarga serta mendorong perputaran ekonomi daerah selama Idul Fitri.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Dikky Anugerah, mengatakan program mudik gratis tidak hanya bertujuan memfasilitasi masyarakat, tetapi juga berpotensi mendorong perekonomian daerah asal pemudik.

“Kehadiran pemudik di kampung halaman dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Dengan meningkatnya aktivitas belanja dan konsumsi selama Idul Fitri, diharapkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah juga ikut merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Dikky berharap masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga, sekaligus berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi di daerah masing-masing.

Penulis: Septianda Perdana
Editor: Imam Almuttaqin Habibullah