
Medan, 15 Mei 2025 — Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah kunjungan delegasi dari Thailand dalam rangka kajian awal pengembangan program IMT-GT Connection on Medical and Wellness Tourism 2025. Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat konektivitas wisata lintas negara berbasis kesehatan dan kebugaran di kawasan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Sebanyak 11 orang delegasi dari Thailand, terdiri dari 6 pejabat Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, 2 perwakilan dari Thai-ASEAN Halal Tourism Association, dan 3 konsultan dari sektor pariwisata dan kesehatan, melakukan survei langsung ke sejumlah destinasi potensial di Sumatera Utara. Lokasi yang dikunjungi antara lain Kota Medan, Brastagi, Taman Simalem Resort, dan Bukit Lawang—semuanya dikenal memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata kesehatan, kebugaran, dan ekowisata berbasis budaya lokal.
Program IMT-GT sendiri merupakan kerangka kerja sama ekonomi sub-regional yang mencakup wilayah Sumut (Indonesia), Satun, Trang, dan Krabi (Thailand), serta Perlis, Kedah, dan Penang (Malaysia). Fokus utama dari kerja sama ini adalah membentuk jalur pariwisata terintegrasi yang mengedepankan nilai-nilai kesehatan, kebugaran, keberlanjutan lingkungan, serta kearifan lokal di masing-masing daerah.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Dikky Anugerah, menyambut delegasi Thailand secara resmi di Museum Negeri Sumatera Utara. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Sumut memiliki kekuatan autentik yang dapat menjadi tulang punggung pengembangan wisata kebugaran, mulai dari udara pegunungan yang sejuk, kekayaan tanaman herbal tradisional, hingga keragaman budaya dan kearifan lokal masyarakatnya.
“Sumut memiliki kekuatan unik: udara pegunungan, herbal tradisional, serta kekayaan budaya. Ini saatnya kolaborasi sektor kesehatan dan pariwisata bersatu untuk menciptakan ekosistem wisata kebugaran yang unggul dan berdaya saing global,” ujar Dikky.
Prof. Dr. Vichai Thosuwanjinda, Project Manager dari Excellent Business Management Co. Ltd., menegaskan pentingnya kunjungan ini sebagai langkah awal membangun kesepahaman bersama di antara negara-negara anggota ASEAN dalam pengembangan jalur wisata lintas batas.

Sementara itu, Aida Ujeh, Ketua Thai-ASEAN Halal Tourism Association, menyoroti potensi integrasi konsep halal wellness di Sumut. Menurutnya, pasar wisatawan Muslim semakin berkembang dan membutuhkan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah, mulai dari penginapan, kuliner, hingga pelayanan kesehatan berbasis halal.
“Sumut memiliki potensi besar dalam mengembangkan destinasi halal wellness, terutama mengingat mayoritas penduduknya Muslim dan ketersediaan sumber daya alam yang mendukung,” ujarnya.
Krisadakorn Pinthong, Staf Ahli Departemen Pariwisata Thailand, turut mengapresiasi upaya Sumut dalam mempromosikan potensi daerahnya dan menilai bahwa proyek IMT-GT Medical & Wellness Tourism bisa menjadi role model kerja sama konkret antarnegara ASEAN, yang tidak hanya memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan industri kesehatan secara holistik.
Kunjungan ini juga mencakup sesi diskusi, pemetaan peluang investasi, dan studi banding terhadap model pelayanan wellness yang telah berkembang di Sumut. Delegasi Thailand mengumpulkan data dan wawasan lapangan yang akan dijadikan bahan pertimbangan dalam perumusan Masterplan IMT-GT Medical & Wellness Tourism 2025.
Dalam waktu dekat, akan digelar pertemuan lanjutan antarnegara anggota IMT-GT untuk merumuskan strategi terpadu, termasuk kemungkinan pembentukan cross-border wellness route, pelatihan tenaga kerja sektor kebugaran lintas negara, serta promosi bersama dalam ajang pariwisata internasional seperti World Travel Market dan ITB Berlin.
Pemerintah Provinsi Sumut berharap kerja sama ini menjadi pintu masuk investasi baru, pembukaan lapangan kerja di sektor pariwisata berbasis komunitas, serta peningkatan daya saing destinasi wisata Sumut di panggung global.

Penulis: Septianda Perdana
Editor: Imam Almuttaqin Habibullah