
Medan, 18 Juni 2025 — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi menandatangani kontrak kerja sama dengan Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB), menandai dimulainya babak baru dalam pengembangan sektor pariwisata dan olahraga di wilayah tersebut. Penandatanganan ini sekaligus menjadi momentum peluncuran ajang internasional Trail of the Kings by UTMB, yang akan digelar pada tanggal 17 – 19 Oktober 2025 di Kabupaten Samosir, yang juga merupakan bagian dari Toba Kaldera UNESCO Global Geopark.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution dalam sambutannya menegaskan bahwa event ini bukan sekadar perlombaan lari lintas alam, melainkan ajang strategis untuk mempromosikan keindahan alam, kekayaan budaya, serta keramahan masyarakat Sumatera Utara kepada dunia internasional.
“Ini adalah kesempatan emas untuk memperkuat positioning Sumatera Utara sebagai destinasi kelas dunia,” ujar Gubernur.
Lebih dari sekadar olahraga, Trail of the Kings by UTMB juga menjadi tonggak pembangunan ekosistem pariwisata berkelanjutan di Sumatera Utara. Kegiatan ini mengedepankan pelibatan masyarakat lokal, mulai dari relawan, pelaku UMKM, seniman, hingga pemilik homestay, guna mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas secara inklusif.
“Kami ingin memastikan bahwa dampak ekonomi dari kegiatan ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga secara resmi meluncurkan brand pariwisata terbarunya: “North Sumatra, The Majestic Escape.” Brand ini diharapkan dapat menjadi representasi identitas Sumatera Utara yang menggabungkan kemegahan alam, keaslian budaya, dan pengalaman wisata yang menarik.
Gubernur Sumut menyampaikan keyakinannya bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, mitra internasional, pelaku industri, komunitas, serta seluruh lapisan masyarakat, Sumatera Utara akan mampu bertransformasi menjadi destinasi wisata kelas dunia yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Sumut menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan komitmen terhadap inisiatif besar ini.
“Mari kita jaga semangat kolaborasi ini dan bersama-sama menyukseskan Trail of the Kings by UTMB 2025, sekaligus menggaungkan ‘North Sumatra The Majestic Escape’ sebagai wajah baru pariwisata Sumatera Utara di mata dunia,” tutupnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Dr. Dikky Anugerah, S.Sos., MSP, menyebut bahwa kampanye “North Sumatra, The Majestic Escape” akan menjadi pintu masuk kolaborasi strategis antara pemerintah dan pelaku sektor pariwisata, khususnya UMKM dan komunitas lokal.
“Trail of the Kings – Lake Toba by UTMB bukan hanya ajang olahraga, melainkan sebuah perjalanan spiritual dan historis. Nama ‘Trail of The Kings’ merujuk pada warisan masyarakat Batak sebagai pelopor perintis jalur kehidupan di medan terjal,” jelas Dikky.

Managing Director of Asia for The IRONMAN Group, Jeffrey Edwards, menyatakan optimismenya terhadap masa depan Trail of the Kings dalam kalender UTMB World Series.
“Lanskap Danau Toba memberikan pengalaman berlari yang unik, dan atmosfer lokal yang kuat memberi Trail of the Kings™️ nilai tambah yang tidak dimiliki event trail run lain. Lanskap Danau Toba yang unik ini akan menjadi magnet besar bagi komunitas trail run dunia,” ujarnya.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Panjaitan, ST, MM, juga menyampaikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan event ini. Ia mengungkapkan bahwa setelah melaksanakan ToTK Zero Edition tahun lalu, tahun ini kegiatan tersebut akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Sumut sebagai pelaksananya.
Trail of the Kings – Lake Toba by UTMB tidak hanya menjadi ajang olahraga berskala internasional, tetapi juga simbol transformasi Sumatera Utara menjadi destinasi wisata yang inklusif, berdaya saing global, dan berkelanjutan. Dengan melibatkan pelaku UMKM, seniman, relawan lokal, serta pemilik homestay, ajang ini diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.

Penulis : Septianda Perdana