
Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DISBUDPAREKRAF) Provinsi Sumatera Utara bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara memperkuat kerja sama dalam mewujudkan Satu Data Pariwisata yang terintegrasi. Langkah ini dilakukan guna menghadirkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi pembangunan sektor pariwisata di daerah.
Kolaborasi tersebut ditegaskan dalam pertemuan resmi yang berlangsung pada Kamis, 10 April 2025, di Kantor BPS SUMUT. Kepala BPS SUMUT, Asim Saputra, menyampaikan pentingnya penyediaan data pariwisata yang standar dan dapat diakses dengan mudah sebagai pijakan pengambilan kebijakan yang berbasis bukti (Evidence-Based Policy).
“Kami mendorong adanya integrasi data kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, jumlah penyelenggaraan event, dan kontribusi ekonomi kreatif dalam satu sistem yang terstandarisasi. Hal ini sejalan dengan prinsip Satu Data Indonesia,” ujar Asim Saputra.
Ia menegaskan bahwa sinergi antar instansi diperlukan agar seluruh data sektoral yang digunakan oleh pemerintah daerah memiliki standar yang sama dan kredibel.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala DISBUDPAREKRAF SUMUT, Dikky Anugerah, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menekankan bahwa data yang kuat dan terintegrasi merupakan fondasi penting dalam menyusun strategi promosi serta pengembangan destinasi yang lebih tepat sasaran.
“Dengan data yang akurat dan menyeluruh, kami dapat merancang program yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan preferensi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Penguatan sistem Satu Data Pariwisata diharapkan dapat mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terukur dan mempercepat pencapaian target kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara, khususnya untuk mendukung pengembangan destinasi super prioritas seperti Danau Toba.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari upaya peningkatan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan data sektoral. Dengan sistem data yang terintegrasi, pembangunan daerah diharapkan dapat dilakukan secara lebih tepat sasaran dan sesuai dengan potensi lokal masing-masing wilayah.

Penulis: Septianda Perdana
Editor: Imam Almuttaqin Habibullah