Menuju Revalidasi Pemprov Sumut Genjot Persiapan Toba Kaldera UNESCO

Medan, 20 Juni 2025 — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan revalidasi Toba Caldera sebagai UNESCO Global Geopark. Rapat yang berlangsung di kantor Gubernur tersebut dipimpin oleh PJ Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Effendy Pohan, dan dihadiri oleh sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp), serta instansi terkait lainnya.

Dalam arahannya, PJ Sekda Effendy Pohan menegaskan bahwa seluruh persiapan harus segera dimatangkan, mengingat waktu yang tersedia semakin singkat. “Kita harus bekerja cepat dan terkoordinasi. Dokumen, infrastruktur, hingga skenario penyambutan asesor harus disiapkan secara detail agar proses revalidasi berjalan sukses,” ujarnya.

Rapat membahas sejumlah agenda penting, mulai dari finalisasi dokumen pendukung, penyiapan lokasi geosite yang akan dikunjungi asesor UNESCO, kesiapan sarana dan prasarana, hingga teknis pendampingan selama asesmen berlangsung.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut, Dikky Anugerah, dalam paparannya menyampaikan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diminta berkontribusi secara aktif, sesuai dengan bidang tugas masing-masing, guna memastikan proses revalidasi berjalan lancar dan memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh UNESCO.

“Toba Caldera merupakan aset dunia yang harus dijaga. Oleh karena itu, sinergi semua pihak sangat diperlukan untuk mempertahankan statusnya sebagai UNESCO Global Geopark,” ujar Dikky.

Sementara itu, Manager Divisi Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp), Debbie Riauni Panjaitan, menambahkan bahwa proses revalidasi tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menyangkut komitmen jangka panjang terhadap pelestarian dan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.

“Revalidasi ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa kita serius dalam menjaga nilai geologis, ekologis, dan budaya kawasan Danau Toba. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, baik di pusat maupun daerah, agar semua aspek bisa dipenuhi sesuai kriteria UNESCO,” ujarnya.

Dalam revalidasi tahun ini, UNESCO menugaskan dua asesor internasional, yaitu Prof. Jose Brilha dari Portugal dan Prof. Jeon Yongmun dari Korea Selatan. Keduanya dijadwalkan mengunjungi sejumlah geosite utama di kawasan Toba Caldera.

Kunjungan asesor ini direncanakan berlangsung selama lima hari, dengan kegiatan lapangan yang dikombinasikan dengan diskusi bersama komunitas lokal, pelaku UMKM, dan pemangku kepentingan lainnya.

Toba Caldera Global Geopark merupakan salah satu dari tujuh geopark di Indonesia yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2020. Proses revalidasi ini bertujuan untuk menilai keberlanjutan tata kelola, konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan pariwisata berbasis geowisata di kawasan Danau Toba.

Penulis : Septianda Perdana

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top