Toba, 24 April 2025 — Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, melakukan kunjungan kerja ke kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, pada 24–25 April 2025. Kegiatan ini difokuskan pada peninjauan destinasi wisata serta interaksi langsung dengan para pelaku ekonomi kreatif (PAREKRAF) di Kabupaten Toba dan Kabupaten Samosir.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memperkuat konektivitas kebijakan antara pusat dan daerah, khususnya dalam pengembangan kawasan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).
Dalam rangkaian kunjungannya, Zita Anjani menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dan pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. Hal ini dinilai krusial untuk mendorong pertumbuhan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan tersebut.
“Danau Toba memiliki potensi besar sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Melalui penguatan kerja sama antarpemangku kepentingan, kita ingin memastikan bahwa manfaat pembangunan pariwisata dirasakan secara merata oleh masyarakat,” ujar Zita dalam salah satu pertemuan dengan pelaku PAREKRAF lokal.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Effendy Pohan, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan pariwisata di Sumatera Utara, khususnya Danau Toba.
“Kehadiran Ibu Zita Anjani sebagai Utusan Khusus Presiden menjadi bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan sektor pariwisata di daerah. Kami di daerah siap mendukung penuh, termasuk dalam hal perizinan, infrastruktur, dan penguatan kapasitas SDM lokal,” ujar Effendy Pohan.
Zita juga menyampaikan bahwa perhatian terhadap Sumatera Utara tidak hanya terbatas pada Danau Toba, namun mencakup seluruh potensi wisata yang dimiliki provinsi ini. Ia menekankan pentingnya promosi yang terintegrasi dan peningkatan kualitas layanan untuk menjadikan Sumatera Utara sebagai salah satu gerbang pariwisata unggulan Indonesia.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat mempercepat implementasi program strategis pariwisata nasional, sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi Danau Toba di kancah internasional.
Penulis: Septianda Perdana
Editor: Imam Almuttaqin Habibullah
Perpres 49 thn 2016 di terbitkan oleh Presiden Jokowi ttg BPODT
Sudah 9 thn tidak satu pun investor baik dari dalam Negeri maupun LN.
Ada satu dua investor dlm Negeri yg sudah komitmen ameng eksekusi pembangunan Hotel Bintang 5, tapi hingga kini tidak jadi bahkan katanya sudah mundur.
Disebabkan waktu yg diberikan oleh Pemerintah hanya 30 thn.
Di IKN bisa 95 thn .
Bagaimana mungkin modal membangun diatas 1/2 Triliun Rupiah bisa kembali apalagi untung dlm waktu 30 thn (belum tentu bisa di perpanjang,rezim berganti).
Dirut BPODT apakah tidak bisa Nego dg Jakarta.
Kami sangat kagum dng Lokasi danau toba. Cuma di sayangkan kurang beberapa pendukung pariwisata dunia. Krn kurang nya resto “ yg memadai. Spt masakan padang. Masakan japanes. Dll. Tdk ada nya hotel ber bintang 4 keatas.
Danau Toba itu bukan hanya Kab Toba dan Samosir tetapi juga Simalungun Karo dan Dairi Seharusnya kalau mau menata Pariwisata Danau Toba ke 5 wilayah Kabupaten ini harus ditata Utusan Presiden yang tidak paham dalam mengelola Pariwisata datang hanya 2-3 hari memangnya bisa mengatasi untuk mberikan solusi permasalahan, .? Sudah hpir 10 tahun pengelolaan Danau Toba dan Geopark Danau Toba Apa hadilnya? ?? Berkunjung hanya 2 hari itu namanya gagah2an habisin uang rakyatv
Kalau bisa bagian infrastruktur jg dibenahi, mulai dr jln medan-parapat dan medan sidikalang/tele/samosir,,
Trimakasih
Ayolah buka jalan Toll yang belum tembus hanya 28 Km lagi ke Parapat. Setelah selesai jalan Toll akan lebih mempermudah konnesksi para Wisatawan dari segala penjuru Dunia.